Senin, 17 Mei 2010

TAMPANG PENJUAL ITU MENYERAMKAN TAPI HATINYA SIAPA YANG TAHU

Hari mulai terlihat makin sore. Saya teringat ketika saya bersama teman saya pulang dari kampus. Hari itu saya naik kereta, sebuah angkutan umum favorit untuk warga Jakarta dan sekitarnya. Gimana gak favorit kereta murah sekali biayanya meskipun kita harus berdesak desakan karena banyak sekali orang yang menaikinya . Apalagi kalau kereta ekonomi, bukan hanya penumpang yang membuat kereta terlihat penuh , para penjual yang hAilir mudik menjajakan apa yang mereka jual pun membuat kereta makin terlihat penuh . Dari makananan sampai buku di jual bahkan para penjual buah pun tidak ingin kalah bersaing untuk meraup hasil rezeki dari kereta ekonomi.
Ceritanya saya dan teman saya itu sedang menunggu kedatangan kereta menuju arah bogor kalau tidak salah ingat sih kita berdua menunggunya di stasiun pondok cina. Banyak kereta yang melewat dan salah satunya kereta yang satu ini, kereta ekonomi menuju arah bogor. Saya dan teman saya cepat cepat menuju kereta itu. Dan sampai akhirnya kembali tidak menaiki kereta ekonomi yang melewat dikarenakan kereta itu penuh. Kami berdua kembali duduk menunggu di stasiun. Dan ada seorang penjual buku mendekati saya dan teman saya. Tampangnya seram menurut saya, jujur saya sedikit ngeri juga takut di terjadi hal yang tidak diinginkan. Dengan awal menyapa kami berdua, penjual buku itupun mulai bercerita tentang pengalaman dia berjualan di kereta. Cukup menarik sekali , apalagi saya sampai tahu penjual buku itu kenapa selalu membawa “senjata tajam” di tas mungilnya itu. Kembali melintas kereta ekonomi jurusan Bogor. Setelah berbisik kepada teman saya, kami berdua pun ijin untuk pulang pada penjual buku itu.
Hikmah yang bisa saya ambil dari pengalaman saya diatas, tampang menyeramkan belum tentu hatinya menyeramkan . Waspada itu perlu tetapi jangan berlebihan juga. Pengalaman saya itu sebagai salah satu contohnya, ketika penjual itu mendekati saya, saya fikir penjual itu ingin melakukan sesuatu hal yang tidak saya inginkan. Tetapi penjual itu hanya ingin menceritakan pengalamannya saja berjualan di kereta, apa salahnya mendengarkan toh mungkin penjual itu ingin mengungkapkan apa yang ini dia pendam. Dan dengan saya mendengarkan ceritanya dengan baik saya mendapatkan sedikit ilmu bagaimana situasi kondisi kereta ekonomi saat ini.
Itulah sedikit share pengalaman dari saya. Tidak ada salahnya juga kan saya menulis dan anda semua para pembaca membaca tulisan saya. Sedikit kata bijak dari saya dengan pengalaman saya itu , apapun kebajikan yang kita lakukan pasti mendapatkan balasannya tanpa kita sadari atau dengan kita sadari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar